Tafsir Terpanjang Pemegang Rekor Dunia
Re-post dari beranda Fb M. Afifudin Dimyathi (Pengasuh Ponpes Hidayatul Alquran - Darul Ulum Jombang)
Tafsir Terpanjang Pemegang Rekor Dunia:
Dalam catatan para ulama, tafsir terpanjang yang dikenal dalam sejarah penulisan tafsir yaitu tafsir karya Syekh Abdurrahman Bin Muhammad Al Qammasy, yang berjudul lengkap:
جَنَّةُ الْمُشْتَاقِ فى تَفْسِيرِ كَلَامِ الْمَلِكِ الْخَلَّاقِ
atau dikenal juga dengan nama
الحاوي في تفسير القرآن
Tafsir ini terdiri dari 840 jilid, atau lebih dari 300.000 halaman (bandingkan dengan Shofwatut Tafaasir yang hanya 3 jilid sekitar 1.500 halaman)
Kitab tafsir terbesar, terpanjang dan terbanyak jilidnya ini memuat banyak sekali kajian tafsir yang terkandung dalam kitab-kitab pokok dalam banyak sekali bidang, diantaranya: qiroat, tafsir, i'rob, ilmu Al Quran, balaghoh, lathaif2 dan banyak sekali kelimuan lain terkait Al Quran...
Pembahasan pada ayatnya meliputi: kajian kebahasaan, sastra, sejarah, aqidah, aturan fiqh, dan penemuan-penemuan ilmiah...
juga mengandung kajian kedokteran, astronomi, laut, kejiwaan, keajaiban penciptaan dan hal2 ghoib...
Diantara metodologi yang dipakai Muallifnya yaitu mengutip pembahasan para ulama secara utuh dan lengkap supaya dapat diambil keuntungannya dengan sempurna, dia beralasan meringkas terkadang menghilangkan makna utamanya dan keagungan keindahannya. sebagaimana dia sampaikan dalam mukaddimah berikut ini:
فإنه لما دعاني داعي المشيئة والإلهام لجمع مؤلَّف يحوي أكثر ما اشتملت عليه أرحام أمهات كتب التفسير من فرائد وروائع وبدائع ولطائف ورقائق جمعت أبكار الأفكار وغوامض الأسرار ... ومع ذلك فالفقير مقر بقصر باعه وقلة بضاعته وعدم أهليته، ومعترف بأنه مغترف من بحر غيره وقد ضمنته ـ بفضل الله ـ أبحاثا قيمة لكثير من العلماء المحققين ذكرتها كاملة؛ حرصًا على المنفعة، وتيسيرًا على القارئ، ولم أر بأسا في ذكرها كاملة وإن طالت، لذا ما رمت اختصارها لأهميتها فقد يذهب اختصارها بجليل مرادها ، وباهر جمالها.
Semoga Allah memberi kemanfaatan yang besar terhadap karya besar ini, dan semoga Allah membalas jasa penulisnya dengan sebaik-baik balasan.
nb: Tafsir ini sudah dapat didownload di internet.
Jombang, 24 April 2018
Tafsir Terpanjang Pemegang Rekor Dunia:
Dalam catatan para ulama, tafsir terpanjang yang dikenal dalam sejarah penulisan tafsir yaitu tafsir karya Syekh Abdurrahman Bin Muhammad Al Qammasy, yang berjudul lengkap:
جَنَّةُ الْمُشْتَاقِ فى تَفْسِيرِ كَلَامِ الْمَلِكِ الْخَلَّاقِ
atau dikenal juga dengan nama
الحاوي في تفسير القرآن
Tafsir ini terdiri dari 840 jilid, atau lebih dari 300.000 halaman (bandingkan dengan Shofwatut Tafaasir yang hanya 3 jilid sekitar 1.500 halaman)
Kitab tafsir terbesar, terpanjang dan terbanyak jilidnya ini memuat banyak sekali kajian tafsir yang terkandung dalam kitab-kitab pokok dalam banyak sekali bidang, diantaranya: qiroat, tafsir, i'rob, ilmu Al Quran, balaghoh, lathaif2 dan banyak sekali kelimuan lain terkait Al Quran...
Pembahasan pada ayatnya meliputi: kajian kebahasaan, sastra, sejarah, aqidah, aturan fiqh, dan penemuan-penemuan ilmiah...
juga mengandung kajian kedokteran, astronomi, laut, kejiwaan, keajaiban penciptaan dan hal2 ghoib...
Diantara metodologi yang dipakai Muallifnya yaitu mengutip pembahasan para ulama secara utuh dan lengkap supaya dapat diambil keuntungannya dengan sempurna, dia beralasan meringkas terkadang menghilangkan makna utamanya dan keagungan keindahannya. sebagaimana dia sampaikan dalam mukaddimah berikut ini:
فإنه لما دعاني داعي المشيئة والإلهام لجمع مؤلَّف يحوي أكثر ما اشتملت عليه أرحام أمهات كتب التفسير من فرائد وروائع وبدائع ولطائف ورقائق جمعت أبكار الأفكار وغوامض الأسرار ... ومع ذلك فالفقير مقر بقصر باعه وقلة بضاعته وعدم أهليته، ومعترف بأنه مغترف من بحر غيره وقد ضمنته ـ بفضل الله ـ أبحاثا قيمة لكثير من العلماء المحققين ذكرتها كاملة؛ حرصًا على المنفعة، وتيسيرًا على القارئ، ولم أر بأسا في ذكرها كاملة وإن طالت، لذا ما رمت اختصارها لأهميتها فقد يذهب اختصارها بجليل مرادها ، وباهر جمالها.
Semoga Allah memberi kemanfaatan yang besar terhadap karya besar ini, dan semoga Allah membalas jasa penulisnya dengan sebaik-baik balasan.
nb: Tafsir ini sudah dapat didownload di internet.
Jombang, 24 April 2018
