Kredit Untuk Rafli
Kredit untuk Rafli (oleh Efri Aditia)
Sebelum pertandingan Indonesia-Brunei dimulai aku hanya menunggu satu nama:
Feby Eka Putra. Senang aku anak Sidoarjo ini main. Bersamanya timnas main lebih tajam. Feby menerangkan beliau memang berbakat. Praktis baginya menusuk2 pertahanan Brunei hingga sebuah assistnya diselesaikan dengan baik oleh oleh Egi Maulana Vikri. Saya perhatiin deh ni anak, walau egi juga bagus, begitu juga Witan dan Lutfi yang mempertontonkan umpan2 jauh yang keren. Namun feby ternyata belum fit betul beliau hanya main sebabak.
Tapi secara keseluruhan kredit lebih, berdasarkan saya, layak diberikan kepada Rafli Mursalim. Anak muda yang diambil Indra Sjafri dari Liga Santri ini menciptakan gol menit pertama yang krusial. Ibarat orang mau ganti ban mobil, ia ialah tekanan berpengaruh pertama yang menciptakan baut velg ringan diputar berikutnya. Gol jatuh bangunnya di menit satu itu menciptakan optimis tim. "Menit satu dah bikin gol, masih ada 89 menit lagi bos...ayooo" begitu kira2 pikiran seluruh punggawa tim. Setelah itu beliau bikin gol pake kepala. Eeehh...gak.gampang lo bikin gol pake kepala dengan posisi sambil berlari, keseringan kena pundak tauu (pengalaman waktu pernah main bola he3)
Gol ketiga yang ia cetak menjadi bukti bahwa beliau sudah menerima kredit juga dari rekannya. Saat Asnawi menggiring bola mendekati kotak penalti Brunei, beliau punya dua pilihan untuk mengumpan. Egi di kanan dan Rafli di kiri. Saya sudah berfikir bola akan diberikan ke Egi (seperti yang sering terjadi) tapi ternyata tidak. Rafli yang disodorkan bola oleh Asnawi. Dengan manis Rafli mengontrol dan mengecoh seorang bek Brunei kemudian melepaskan tendangan keras yang jadi gol.
Info yang aku baca beliau santri Pesantren Al-Asy'ariyah Banten. Kalau dah lulus masuk UIN nih.....😃
Jumat cetak gol lagi di gawang Malaysia Rafli!!
Repost dari FB Efri Aditia
Sebelum pertandingan Indonesia-Brunei dimulai aku hanya menunggu satu nama:
Feby Eka Putra. Senang aku anak Sidoarjo ini main. Bersamanya timnas main lebih tajam. Feby menerangkan beliau memang berbakat. Praktis baginya menusuk2 pertahanan Brunei hingga sebuah assistnya diselesaikan dengan baik oleh oleh Egi Maulana Vikri. Saya perhatiin deh ni anak, walau egi juga bagus, begitu juga Witan dan Lutfi yang mempertontonkan umpan2 jauh yang keren. Namun feby ternyata belum fit betul beliau hanya main sebabak.
Tapi secara keseluruhan kredit lebih, berdasarkan saya, layak diberikan kepada Rafli Mursalim. Anak muda yang diambil Indra Sjafri dari Liga Santri ini menciptakan gol menit pertama yang krusial. Ibarat orang mau ganti ban mobil, ia ialah tekanan berpengaruh pertama yang menciptakan baut velg ringan diputar berikutnya. Gol jatuh bangunnya di menit satu itu menciptakan optimis tim. "Menit satu dah bikin gol, masih ada 89 menit lagi bos...ayooo" begitu kira2 pikiran seluruh punggawa tim. Setelah itu beliau bikin gol pake kepala. Eeehh...gak.gampang lo bikin gol pake kepala dengan posisi sambil berlari, keseringan kena pundak tauu (pengalaman waktu pernah main bola he3)
Gol ketiga yang ia cetak menjadi bukti bahwa beliau sudah menerima kredit juga dari rekannya. Saat Asnawi menggiring bola mendekati kotak penalti Brunei, beliau punya dua pilihan untuk mengumpan. Egi di kanan dan Rafli di kiri. Saya sudah berfikir bola akan diberikan ke Egi (seperti yang sering terjadi) tapi ternyata tidak. Rafli yang disodorkan bola oleh Asnawi. Dengan manis Rafli mengontrol dan mengecoh seorang bek Brunei kemudian melepaskan tendangan keras yang jadi gol.
Info yang aku baca beliau santri Pesantren Al-Asy'ariyah Banten. Kalau dah lulus masuk UIN nih.....😃
Jumat cetak gol lagi di gawang Malaysia Rafli!!
Repost dari FB Efri Aditia
