Jangan Percaya Mitos, Daging Kambing Tidak Bikin Darah Tinggi

Jangan Percaya Mitos, Daging Kambing Tidak Bikin Darah Tinggi


JAKARTA, KOMPAS.com -– Pada Jumat (1/9/2017) mendatang, masyarakat Indonesia akan memperingati hari Idul Adha. Salah satu kepingan dari hari Idul Adha yang tak boleh dilewatkan ialah menyantap daging kambing dan sapi bersama keluarga dan teman.
 Daging Kambing Tidak Bikin Darah Tinggi Jangan Percaya Mitos, Daging Kambing Tidak Bikin Darah Tinggi
pic. google.com

Sayangnya, tidak semua orang sanggup menikmati daging kambing dengan nyaman. Salah satu hal yang ditakutkan ialah naiknya tekanan darah akhir memakan daging kambing. Apakah hal itu mitos atau merupakan fakta medis?

Baca juga: Inilah Mengapa Kambing Berbau Prengus

Dokter Spesialis Gizi Klinik, dr Johanes Chandrawinata, SpGK, mengatakan, datangnya penyakit darah tinggi ketika mengonsumsi daging kambing hanyalah mitos. Bahkan, kata dia, mengunyah satu kilogram daging kambing pun tak akan mendatangkan darah tinggi.

" Kambing cukup sehat asal dagingnya saja, bukan dibarengi dengan jeroan, babat, otak, dan usus,” kata Johanes ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (29/8/2017).

Johanes menuturkan, daging kambing mempunyai keunggulan tersendiri dibandingkan dengan daging sapi alasannya ialah kandungan lemak dan kolesterolnya yang lebih rendah.

Dalam dosis 100 gram, lemak daging kambing hanya 3,03 gram, sedangkan daging sapi 7,72 gram. Kolesterol daging kambing juga sedikit lebih rendah, yakni 75 miligram, dan kolesterol sapi 80 miligram.

Selain itu, untuk zat besi, daging kambing juga lebih banyak dengan 3,73 gram, sedangkan daging sapi hanya 2,24 miligram. Kemudian, seng (zinc) pada daging kambing sebesar 5,27 miligram dan sapi 4,61 miligram.

Akan tetapi, cara masak yang sempurna juga perlu diketahui supaya mendapat manfaat nutrisi sepenuhnya.

Bagi pencinta sate kambing, Johanes menyarankan supaya tidak memanggangnya sampai gosong. Saat proses pemanggangan, protein pada daging kambing yang terkena panas tinggi sanggup bermetamorfosis zat karsinogen. Dengan begitu, hal ini juga mengonfirmasi bahwa arang sebagai penyebab kanker juga mitos.

“Kalau makan di-grill itu cukup seminggu sekali. Jangan tiap hari (bisa) bikin kanker,” ujar Johanes.

Sementara, kalau Anda tak suka daging yang dipanggang, masak dengan kuah juga sanggup menjadi pilihan. Dalam proses ini, lebih baik hindari penggunaan santan yang berlebihan. Penambahan sayur juga sanggup menambahkan kandungan vitamin pada hidangan kambing.

sumber
close
Banner iklan disini