Terungkap! Penyebab Seringnya Kecelakaan Pesawat Di Papua

Terungkap! Penyebab Seringnya Kecelakaan Pesawat di Papua


DENPASAR, KOMPAS.com - Jumlah kecelakaan dan insiden serius yang terjadi di wilayah Papua, mempunyai tren yang cenderung meningkat. Hal itu setidaknya dalam kurun tiga tahun terakhir.
 Penyebab Seringnya Kecelakaan Pesawat di Papua Terungkap! Penyebab Seringnya Kecelakaan Pesawat di Papua
pic. google.com

Menurut Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Kemenhub, Muzaffar Ismail, sampai pertengahan 2017 ini, sudah ada 6 kecelakaan dan 7 insiden serius di Papua.

Jumlah tersebut meningkat dari tahun 2015 sebanyak 4 kecelakaan dan 2 insiden serius, serta pada 2016 dengan 6 kecelakaan dan 6 insiden serius.

Kecelakaan serius yang terjadi terakhir ialah tergelincirnya B737-300 kargo milik maskapai Trigana Air di Wamena, pada September 2016 lalu.

"Kalau berdasar wilayah, Illaga dan Wamena menjadi dua yang paling sering terjadi," kata Muzaffar di program RI-AS Aviation Working Group (AWG) yang digelar oleh Kemenhub dan Kedubes AS di Bali, Selasa (19/9/2017) lalu.

Di Illaga, dalam periode Mei 2016 sampai Juli 2017, sudah terjadi 8 insiden dan accident, sementara di Wamena sebanyak 6 kejadian.

Menurut Muzzafar, dari kecelakaan dan insiden serius di Papua, DKPPU menemukan beberapa hal yang menjadi faktor yang berkontribusi. Yang utama ialah disiplin dan mekanisme yang mencakup mekanisme visual flight rules (VFR), approach procedure (unstabilize approach), dan performa pesawat itu sendiri, menyerupai muatan, weight & balance, dan performa pesawat di ketinggian.

"Selain itu, kualifikasi pilot, implementasi SMS (Safety Management System), kepatuhan terhadap aspek kelaikudaraan, alat bantu navigasi, infrastruktur bandara, serta cuaca juga turut menjadi faktor," ujar Muzzafar.

Untuk menekan jumlah insiden dan kecelakaan di Papua, Kemenhub berdasarkan Muzzafar telah menyiapkan beberapa upaya, menyerupai memperpanjang runway, meningkatkan area apron, mereview slot time, serta menambah dan memperbarui peralatan pendukung.

Peralatan-peralatan pendukung yang dimaksud menyerupai instrumen meteorologi, upgrade layanan navigasi, perbaikan PAPI, pemasangan dan perbaikan NDB, serta menciptakan SOP gres di wilayah-wilayah yang sering terjadi kecelakaan, menyerupai di Wamena.

sumber
close
Banner iklan disini