Konflik Myanmar: Apakah Ada Wni Yang Perang Di Sana?

Konflik Myanmar: Apakah ada WNI ikut perang di sana?


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Konflik yang terjadi di Myanmar, antara etnis Rohingya yang mayoritasnya muslim, melawan pribumi dan pemerintah Myanmar, berpotensi menarik kombatan dari luar Myanmar, termasuk dari Indonesia, untuk ikut berpartisipasi dalam konflik tersebut.
 antara etnis Rohingya yang mayoritasnya muslim Konflik Myanmar: Apakah ada WNI yang perang di sana?
pic. google.com

Saat ini, etnis Rohingya sudah mendirikan Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA), yang dianggap sebagai kelompok penebar teror pihak Myanmar.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol. Suhardi Alius, mengakui bahwa konflik tersebut berpotensi untuk menarik kelompok radikal dari Indonesia untuk datang.

"Sementara masih kita pantau, kan kadang kala (mereka berangkatnya) tersamar, berangkatnya diam-diam, tapi kita sudah kontak perwakilan kita di sana," ungkapnya kepada wartawan di Hotel Aryaduta, Jakarat Pusat, Rabu 927/9/2017).
Suhadri Alius yang sempat menjabat sebagai Kepala Badan Reserse dan Kriminal itu, menyampaikan hingga ketika ini, pihaknya belum menerima laporan resmi, perihal adanya Warga Negara Indonesia (WNI) yang sudah tiba di Myanmar, untuk ikut bergabung bersama ARSA, melawan otoritas keamanan Myanmar. 
"Sampai kini belum (ada laporan)," ujarnya.

Namun ia akui, sudah banyak kelompok-kelompok di dalam negeri yang menggalang persiapan untuk berangkat ke Myanmar.

Mereka bahkan sudah mendata siapa-siapa saja yang berniat untuk berangkat ke Myanmar, demi membela etnis Rohingya yang kini tidak diakui oleh pemerintah setempat.

"Yang daftar, tidak ada yang berangkat, tapi justru yang tidak daftar, sanggup saja berangkat," katanya.

sumber
close
Banner iklan disini