Fadli Zon Yakin Panglima Tni Bukan Berpolitik

Fadli Zon Yakin Panglima Tentara Nasional Indonesia Bukan Berpolitik

Fadli Zon Yakin Panglima Tentara Nasional Indonesia Bukan Berpolitik Fadli Zon Yakin Panglima Tentara Nasional Indonesia Bukan Berpolitik
pic. google.com

JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fadli Zon yakin aneka macam pernyataan kontroversial Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Gatot Nurmantyo belakangan ini tidak ada muatan politis.

Menurut Fadli, apa yang disampaikan baik itu soal usul nonton film G30S/PKI maupun pembelian 5.000 senpi (senjata api) oleh salah satu institusi di luar Tentara Nasional Indonesia dan Polri, masih terkait bidang pekerjaan Gatot.

“Kalau aku sih masih melihat dalam satu koridor ya, masih ada keterkaitan dengan bidangnya. Kan tidak berbicara perihal politik maupun dukungan,” kata Fadli di gedung DPR, Jakarta, Senin (25/9).

Dia menegaskan bahwa Gatot sejauh ini tidak berniat ikut pemilihan kepala daerah. Bahkan, Gatot juga tidak mengurusi kasus pemilihan legislatif maupun pemilihan presiden. “Jadi, aku melihat masih dalam koridor,” tegas anak buah Prabowo Subianto di Partai Gerindra ini.

Soal pernyataan ada institusi beli 5.000 senpi, Fadli menerima info bahwa itu bukan untuk dirilis kepada publik. Namun, itu dalam sebuah pertemuan tertutup yang dihadiri purnawirawan Tentara Nasional Indonesia dan lainnya. “Jadi, aku melihat itu pembicaraan masih pembicaraan internal, bukan konferensi pers atau press release. Itu yang aku baca dari pernyataan Panglima TNI,” katanya.

Namun, beliau menegaskan dalam duduk kasus pembelian senjata memang diharapkan klarifikasi. Apalagi, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto, sudah menyatakan bahwa ada miskomunikasi. “Jangan hingga ada spekulasi macam-macam,” ujar Fadli.

Terkait usul nobar film G30S/PKI, Fadli Zon sangat baiklah alasannya yaitu ini memang duduk kasus sejarah. “Kalau itu diucapkan Panglima Tentara Nasional Indonesia berdasarkan aku masih relevan alasannya yaitu yang menjadi korban para jenderal itu pada umumnya,” katanya.

Karena itu, beliau menegaskan kembali bahwa tidak ada kasus dengan usul Panglima Tentara Nasional Indonesia tersebut. Justru, lanjut Fadli, di situ sanggup dilihat bagaimana perilaku tegas Panglima Tentara Nasional Indonesia dalam menghadapi duduk kasus yang menjadi bahaya negara yaitu komunisme. (boy/jpnn)


sumber
close
Banner iklan disini